radio uin

=======================
UIN COMMUNITY Live Streaming Radio


Bila Radionya blm nyala coba Klik INI lalu refresh halaman ini.

LISTEN HERE

Listen with Winamp/iTunes
Listen with Windows Media Player

Kisah Tukang Minyak

dalam hidup, kita harus realistis. bisa membuat keputusan yang mnguntungkan dan dapat di alibikan dengan logika yang jelas..

seperti sebuah cerita yang saya ambil dari rekan-rekan komunitas Milist

------------------


Seorang penjual minyak goreng keliling seperti biasa menjajakan

dagangannya di tepian Sungai Citarum. "Nyak nyak minyaaaaaaaaaaaaak",

teriaknya.

Di jalanan menurun tiba-tiba gerobaknya yang penuh dengan botol minyak

tergelincir ke Sungai Citarum. Menangislah dia.

"Harus kuberi makan apa istriku nanti … huuu…"



Tiba-tiba … seorang Malaikat yang baik hati muncul dan bertanya :

"Hai, BAJURI … kenapa gerangankah sehingga engkau menangis begitu ?"

Ternyata … namanya BAJURI … tahu juga ya itu Malaikat ….

"Oh, Malaikat … gerobak minyak goreng saya tergelincir ke sungai …"

"Baiklah … aku akan ambilkan untukmu …"

Tiba-tiba Malaikat itu menghilang dan muncul lagi dengan sebuah kereta

kencana dari emas, penuh dengan botol dari intan …

"Inikah punyamu?" tanya Malaikat …

"Bukan … gerobakku tidak sebagus itu … mana mungkin penghasilan saya

yang 6 juta sebulan bisa beli kereta kencana? Itu pun sudah ditambah

komisi penjualan yang cuma sedikit"

Malaikat itu pun menghilang lagi dan muncul dengan sebuah kereta perak

dengan botol dari perunggu.

"Inikah punyamu?" tanyanya lagi.

"Bukan, hai Malaikat yang baik … Punyaku cuma dari besi biasa …

botolnya juga botol biasa …"

Lalu Malaikat itu pergi lagi … dan kali ini kembali dengan gerobak dan

botol Si BAJURI.

"Inikah punyamu?"

"Alhamdulillah … benar ya Malaikat. Terima kasih sekali engkau telah

mengambilkannya untukku".

Malaikat berkata", Engkau jujur sekali, ya BAJURI. Untuk itu sebagai

hadiah … aku berikan semua kereta dan botol tadi untukmu …"

"???????? Alhamdulillah …. terima kasih ya Allah … terima kasih ya

Malaikat …"

Sebulan kemudian, BAJURI rafting bersama istrinya di sungai yang sama

…. Naas tak dapat ditolak, malang tak bisa dihindari … Perahu karetnya

terbalik dan istrinya hanyut …

"Huuuuuuuuuuuuuuuuuu…. huuuuuuuuuuu ……. istriku … di mana engkau ….",

isaknya …

Tiba-tiba Malaikat pun muncul lagi … "Kenapa lagi engkau, ya BAJURI?"

"Istri saya hanyut dan tenggelam di sungai, hai Malaikat …"

"Ohhh … tenang … aku ambilkan …"

Plash … Malaikat itu menghilang dan tiba-tiba muncul kembali sambil

membawa Nafa Urbach … yang ada tato mawar di perutnya …

"Inikah istrimu?" tanya Malaikat …

"Betul, Malaikat … dialah istriku …"

"Haaaaaa …. BAJURI!!!" Malaikat membentak marah.

"Sejak kapan kamu berani bohong? Di manakah kejujuran kamu sekarang?"

Sambil bergetar dan berjongkok … BAJURI berkata : "Ya, Malaikat …

kalau aku jujur … nanti engkau menghilang lagi dan membawa Bella

Saphira … kalau kubilang lagi bukan … maka engkau akan menghilang lagi

dan membawa lagi istriku yang sebenarnya … Lalu … engkau akan bilang

bahwa aku jujur sekali … dan engkau akan memberikan ketiga-tiganya

kepadaku… Buat membiayai hidup Nafa saja aku bingung gimana caranya …

apalagi tiga-tiganya?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar